Tokoh Penting di The Raid 2

Gue kemarin nonton The Raid 2: Berandal lagi. Kalo yang pertama nonton berdua sama temen gue, Abid, sekarang nonton bertiga sama Aji dan Balung (iya, sama cowok lagi, ketauan banget jomblonya). Pas nonton, sering banget temen-temen gue nanya, “Ini namanya siapa?”, “Tokoh ini baik apa jahat?”, “Keluarga Goto itu yang  mana?”. Nah, daripada kebingungan kayak temen gue, gue bakalan jelasin tokoh-tokoh penting di film yang udah ditonton 400 ribuan orang ini.
  
Rama/Yuda

Iko Uwais berperan sebagai polisi bernama Rama, salah satu polisi yang selamat dari The Raid 1. Kali ini, ia punya tugas untuk menyamar sebagai Yuda, anak kampung yang jago gebukin orang. Si Yuda ini disuruh temenan sama Ucok, anaknya Pak Bangun, yang lagi berada di penjara. Tugasnya adalah bisa deket sama Bangun dan buktiin kalo Reza, polisi korup, terbukti ada maen sama Bangun. Akting Iko Uwais udah lebih baik di The Raid 2, walaupun masih kalah sama yang lain, tapi udah gak sedatar pas di film pertama kok. Kalo soal silatnya? Kayaknya itu ga usah ditanya deh.

Ucok

Nah, kalo mas ganteng ini jadi Ucok, anaknya Pak Bangun. Awalnya, Ucok dipenjara gara-gara bermasalah sama anak pejabat. Waktu di penjara, Ucok jadi semacam target berjalan buat dipukulin atau dibunuh, dan disitulah pahlawan kita, Rama/Yuda datang menolong. Arifin Putra bisa dibilang cukup menonjol di film, bahkan sempet bikin gue lupa kalo tokoh utamanya itu bang Iko. Aktingnya emang bagus, tapi menurut gue, mukanya itu muka hero, muka jagoan, masih kurang serem kalo sebagai villain. Pas di ending The Raid 2, ngarepnya dia bakalan gabung sama Iko membela kepentingan yang benar, eh taunya …. *hilang sinyal*

Bangun

Tyo Pakusodewo memerankan Pak Bangun, bos mafia dari salah satu keluarga penguasa kota. Pak Bangun layaknya seorang singa yang mulai kelelahan. Masih ingin berkuasa, meski badan mulai renta. Pada The Raid 2, Bangun sedikit bermasalah dengan anaknya sendiri, Ucok. Hubungan mereka dikatakan gak akur, kayak kucing sama anjing, kayak cicak sama nyamuk, kayak maia sama mulan. Ya pokoknya, intinya gitu deh.


Eka

Eka (Oka Antara) disini kayak asistennya Bangun. Kayak tangan kanannya gitu deh. Di The Raid 2, dia kurang menonjol, Eka cuma menonjol di adegan tembak-tembakan, membunuh orang, dan ngebut-ngebutan di jalanan.  

Prakoso

Yayan Ruhian balik lagi di The Raid 2, bedanya dia gak jadi Mad Dog lagi (ya masak Mad Dog hidup lagi?). Sekarang, dia jadi Prakoso. Tukang jagal yang dekat sama keluarga Bangun. Dia berlatar belakang punya istri dan anak. Istrinya yang jauh luar biasa cantik banget (yang meranin Marsha Timothy), yang sepertinya sukses membuat semua penonton keheranan dengan suami-istri bagaikan langit dan bumi itu.

Bejo

Bejo diperankan sama Alex Abbad. Agak aneh sih, orang arab, tapi namanya Bejo. Si Bejo-bermuka-arab ini, semacam pendatang baru di dunia hitam. Bejo ingin menghentikan kuasa dari 2 keluarga yang berkuasa, Bangun dan Goto. Bejo punya 3 tentara sadis yang siap nurutin segala perintahnya. Ada Assassins, Baseball Bat Man, dan Hammer Girl. Dengan ditambah 3 orang itu, mereka jadi villain tersadis di The Raid 2: Berandal.


Assassins

Nama aslinya Cecep, guru SD yang bisa silat. Katanya, bang Cecep ini, udah mau dipanggil di The Raid 1, tapi karena dia baru jadi guru, akhirnya baru masuk di The Raid 2. Di film ini, bang Cecep jadi Assassins. Dia gak ngomong, malah gak punya dialog sama sekali. Modalnya cuma aktingnya yang serem itu, silat yang gila, dan pisau melingkar yang bikin bang Iko kewalahan di final fight. Btw, final fightnya bikin penonton bioskop tepuk tangan lho. Keren banget tuh!

Baseball Bat Man

Veri sempet main di The Raid 1, perannya kecil banget, cuma jadi korban pukul Iko Uwais. Dan di The Raid 2, dia dapet peran yang jauh lebih gede dan lebih ikonik, Baseball Bat Man. Salah satu pasukan dari Bejo, senjatanya pukulan dan bola baseball. Dialognya dikit, tapi lumayan berkesan, “Sini bolanya…” sama “Lo salah lo…” Beuh!


Hammer Girl

Karakter Hammer Girl jadi salah satu tokoh yang naik daun di The Raid 2. Cantik, pake jaket kulit kacamata item, dan bawa palu. Julie Estelle memerankan pemain yang bisu & tuli dan matanya kayak terkena luka bakar gitu. Bersamaan sama sodaranya, Baseball Bat Man, rumornya mereka bakal dibikin spin-off nya. Bukan film sih, cuma komik. Tapi, gue yakin bakalan laku tuh komiknya.

Bunawar

Pas pertama kali ngeliat trailer The Raid 2, gue seneng banget Cok Simbara jadi polisi. Mukanya cocok banget jadi polisi. Bapak satu ini berperan sebagai Bunawar, yang nyuruh Rama/Yuda menyamar dan menyelinap di keluarga Bangun. Ngeliat mereka berdua langsung keinget sama komisaris Gordon di Batman. Batman & Gordon kerja sama membasmi kejahatan di Gotham, Rama/Yuda & Bunawar bekerja sama membela kebaikan. Syahdu!

Roy Marten

Roy Marten memerankan Reza, polisi korup yang kerja sama salah satu keluarga mafia, entah Bangun atau Goto. Seharusnya, dia punya peran penting disini, karena tujuan utama Rama/Yuda kan buktiin dia bersengkongkol sama Bangun. Anehnya, Reza malah jarang nongol, Emang sih namanya sering disebut, tapi ya kalo bisa keliatan lebih sering dong di filmnya. :/

Goto

Ryuhei Matsuda

Ryuichi

Kan tadi dijelasin, ada dua keluarga, yang keluarga Bangun udah gue jelasin diatas. Nah, gue bakal nyebutin keluarga satunya, keluarga Goto. Keluarga Goto ini adal 3 sosok penting, ada Goto, Ryuichi, dan Ryuhei Matsuda. Walaupun sering disebut, 3 orang jepang ini sebenernya termasuk jarang nongol di The Raid 2. Kebanyakan karakter kali ya, jadi abang sutradaranya (Gareth Evans) jadi bingung baginya. Sebutin tiga-tiganya.

Hiyak! Itu dia Tokoh Penting di The Raid 2. Buat yang belum nonton filmnya bisa baca postingan ini biar lebih ngerti alur ceritanya. Buat yang udah nonton, tapi masih belum ngeh, juga bisa baca postingan ini. Dan buat review lengkap gue bisa dicek disini à TheRaid 2: Berandal.

Sehabis gue nonton film ini untuk kedua kalinya, gue tetep ngerasa wah sama tiap adegan di The Raid 2. Terutama final fightnya, Iko Uwais vs Cecep. Itu KEREN GILA! Sukses bikin deg-degan dan merinding!

Temen gue, Aji dan Balung, juga sama kagumnya dan sering keluar kata kasarnya pas adegan bacok-bacokan. Ada unek-unek dari temen gue, Aji yang bikin cenat-cenut kepala gue. Dia bilang gini, “Baru ini, aku nonton film ga ada pesan moralnya.”

Lhah, emangnya kita butuh pesan moral di film action?

Kalo pun ada paling cuma satu, “Jangan bikin marah Iko Uwais. Orangnya sadis.”



- short description about the writer-

I talk & write about movies and pop culture

Posting Komentar

munggah